Perbedaan Haji Plus Dan Haji Reguler
Dalam berita haji atau yang berkaitan dengan haji, kita sering mendengar yang namanya Haji Reguler (ONH Biasa) dan Haji Plus (ONH PLUS). Berikut Perbedaan Haji
Reguler yang penyelenggaraannya dilakukan oleh pihak Departemen Agama
dan Haji Plus yang diselnggarakan oleh pihak swasta dengan pengawasan
dari Kementrian Agama RI
1. Biaya
Untuk
Biaya (Ongkos Naik Haji) Haji Reguler jelas lebih murah di bandingkan
dengan Haji Plus. Tahun 2011 kemarin, Haji Reguler besarnya berbeda pada
masing-masing embarkasi :
- Embarkasi Aceh: USD $ 3.285
- Embarkasi Medan: USD $ 3.327
- Embarkasi Batam: USD $ 3.460
- Embarkasi Padang: USD $ 3.369
- Embarkasi Palembang: USD $ 3.417
- Embarkasi Jakarta: USD $ 3.589
- Embarkasi Solo: USD $ 3.549
- Embarkasi Surabaya: USD $ 3.612
- Embarkasi Banjarmasin: USD $ 3.720
- Embarkasi Balikpapan: USD $ 3.736
- Embarkasi Makassar: USD $ 3.795
Biaya diatas belum ditambah dengan biaya bimbingan Haji Regular baik di Tanah Air maupun di Tanah Suci, sekitar Rp 3 jutaan. Untuk mendapatkan kepastian berangkat (nomor porsi) Haji Reguler, jamaah harus menyetor sebesar Rp 25.000.000.
Sedangkan
Biaya Haji Plus 2012 sekitar USD $ 7.000 sampai USD $ 8.500, ini akan
bertambah tergantung dari penyelenggara Haji Plus termasuk lama calon
jamaah Haji Plus di Tanah Suci. Biaya tersebut sudah termasuk bimbingan
Haji Plus baik di Tanah Air mamupun di Tanah Suci. Dan untuk mendapatkan
kepastian berangkat (nomor porsi) Haji Plus, jamaah harus menyetor sebesar USD $ 4.000.
2. Daftar Tunggu Pemberangkatan
Tentu saja waiting list calon
jamaah Haji Plus lebih cepat daripada calon jamaah Haji Reguler. Haji
Plus daftar tunggunya lebih cepat daripada Haji Reguler. Misalkan Calon
jamaah Haji Plus mendaftar tahun 2012 bisa jadi tahun itu bisa berangkat
ataupun paling lama tahun berikutnya yaitu 2013. Kalau Haji Reguler
daftar tunggunya bergantung dari masing-masing daerah asal, ada yang 2
tahun, 4 tahun bahkan bisa lebih seperti di Jawa Timur untuk pendaftaran
tahun 2012, Insya Allah pemberangkatan sekitar tahun 2022 (lihat daftar
tunggu sumber Koran Jawapos disini)
Setelah mendaftar dengan menyetor sedikitnya Rp 25 juta, dipastikan calon jamaah haji regular mendapatkan Nomor Porsi. Nomor Porsi merupakan nomor urut yang sudah terdaftar di dalam dokumen komputerisasi haji terpadu yang dikenal dengan SISKOHAT. Selanjutnya calon jamaah haji regular masuk dalam Daftar Tunggu pemberangkatan (Waiting List). Untuk Haji Plus, jamaah harus menyetor sedikitnya USD $ 4.o00 untuk mendapatkan kepastian berangkat (nomor porsi)
3. Akomodasi dan Konsumsi
Haji
Plus kebutuhan makanannya sudah ditanggung dan disediakan oleh pihak
penyelenggara seperti makan dan minum sudah di sediakan pihak hotel
sehingga tidak perlu repot-repot memikirkan masalah konsumsi
Berbeda
halnya dengan jamaah Haji Reguler, selama di Mekkah mereka harus
mengusahakan sendiri makanan sehari-hari. Mereka bisa masak sendiri,
beli di rumah makan, atau katering. Akomodasi dan konsumsi bagi Jamaah
Haji Reguler selama di Tanah Suci adalah:
- Selama 6 hari di Madinah, seluruh kebutuhan konsumsi makanan jamaah haji ditanggung oleh hotel. semuanya gratis, sehari mendapat jatah makanan dua kali. Satu kotak makanan lengkap dengan lauk, ditambah 1 botol minuman mineral dan buah-buahan. pemondokan atau maktab di Madinah secara keseluruhan ditempatkan di hotel-hotel yang relatif sangat dekat dengan Masjid Nabawi, sehingga jamaah tidak perlu mengeluarkan ongkos naik taxi. cukup jalan kaki sudah bisa dilakukan.
- Selama 4 hari di ARMINA (Arafah, Muzdalifa dan Mina), konsumsi juga ditanggung oleh maktab, sehingga jamaah sama sekali tidak mengeluarkan uang
- Sekitar 20 hari berada di Mekah, seluruh konsumsi makan ditanggung jamaah sendiri
4. Lokasi Penginapan
Lokasi
penginapan menjadi hal yang sangat penting mengingat hal khusyukan
dalam ibadah. Untuk Haji Plus penyelenggara menyediakan penginapan yang
tentunya lebih dekat dengan Masjidil Haram. Sehingga dapat memaksimalkan ibadah dengan baik.
Sedangkan
untuk Haji Reguler selama di Mekkah ditempatkan pada lokasi yang
bervariasi dengan rata-rata ditempatkan pada ring 1 yang berjarak
maksimal 2 km dan ring 2 yang berjarak 4 km dari Masjidil Haram dan
pemerintah telah menjamin pemondokan tidak akan lebih dari 4 km dari
Masjidil Haram.
Letak
penginapan adalah hal yang sangat penting bagi jamaah haji, karena
sangat berpengaruh terhadap rutinitas dan kenyamanan dalam menjalankan
ibadah dan mendulang pahala, baik di Masjidil Haram Mekkah maupun di
Masjid Nabawi Madinah.
Jamaah
Haji Plus umumnya menempati penginapan di sekitar Masjidil Haram dengan
jangkauan yang lebih dekat (10 meter hingga 250 meter). Sehingga dapat
dipastikan mereka dapat memaksimalkan seluruh kegiatan ibadah di
Masjidil Haram. Bisa menjalankan shalat 5 waktu berjamaah, dapat
sewaktu-waktu menjalankan kegiatan sesuai dengan kemampuan dan kemauan.
Jamaah
Haji Reguler selama di Mekkah ditempatkan pada lokasi yang
bervariasi. Tahun 1431 H, 125.845 Jamaah haji Indonesia yang reguler,
rata-rata ditempatkan pada ring 1 yang berjarak maksimal 2 km dan ring 2
yang berjarak 4 km dari Masjidil Haram. Syukurlah Pemerintah tahun 2011
menjamin pemondokan Jamaah haji tidak akan berjarak lebih dari 4
kilometer dari Masjidil Haram. Pemerintah juga menetapkan pemondokan
dengan cara Qur`ah alias undian.
Katakanlah
lokasi pemondokan kita berjarak 4 km dari Masjidil Haram, paling tidak
dalam sehari minimal 8 km harus ditempuh oleh jamaah haji. Bagi yang
berduit banyak, mungkin tinggal mengeluarkan 1 sampai 2 riyal satu kali
naik angkutan. Umumnya jamaah haji, dua kali dalam sehari
berangkat-pulang dari Masjidil Haram. Artinya bisa jadi untuk berjalan
saja membutuhkan jarak tempuh 16 km perhari.
Bisa kita bayangkan,
bagaimana jadinya apabila kondisi tubuh kita lemah, apalagi yang sudah
lanjut usia. Bahkan banyak diantara para jamaah haji sepuh yang hampir
21 hari hanya tinggal di pemondokan dan hanya sekali-kali saja pergi ke
Masjidil Haram. Padahal shalat dan beribadah di Masjidil Haram sangat
besar pahalanya.Oleh karenanya, persiapan fisik yang baik akan sangat
menunjang kenikmatan kita dalam menjalankan rutinitas ibadah harian
selama melaksanakan ibadah haji.
5. Lama Waktu Di Tanah Suci
Haji
Reguler sekitar 40 hari, di Mekkah sekitar 20 hari, di Arofa - Mina 4
hari dan di Madinah sekitar 6 hari. Haji Plus yang Non Arbain sekitar 19
hari sedangkan yang Haji Plus Arbain di Madina sekitar 26 sampai 30
hari.
6. Pembimbing Selama di Tanah Suci
Semua
jamaah Haji di Tanah Suci mendapatkan bimbingan dalam mempermudah dalam
menjalankan semua kegiatan, terutama di Mekkah dan Armina (Arofah,
Mudzdalifa dan Mina) pada hari Tarwiyah.
Jamaah
Haji Plus lebih mudah dalam koordinasi, karena umumnya jumlah antara
pembimbing dengan jamaah lebih dari cukup untuk mengontrol dan
mengkoorninasi seluruh kegiatan yang dilakukan.
Jamaah
Haji Reguler, saat ini telah banyak dilakukan oleh KBIH (Kelompok
Bimbingan Ibadah Haji) yang akan menuntun jamaah dan membimbing selama
di tanah air maupun di tanah suci. Namun pemerintah juga telah membentuk
TPHI, yang merupakan petugas khusus dari Departemen Agama yang
mendapatkan tugas mendampingi dan mempermudah pelaksanaan ibadah haji
selama di tanah suci
7. Intensifnya Bimbingan
Para jamaah Haji Reguler biasanya mendapatkan lebih dari lima kali
manasik haji yang diorganisasi oleh pemerintah daerah setempat (atau
kantor agama dan atau dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji). Bimbingan
Haji Reguler di tanah suci mungkin cenderung tidak seintensif jamaah
Haji Plus, karena tergantung kepada berkelompok dalam jumlah besar dan
tergantung juga dengan gairah kepemimpinan dan bimbingan pembimbing haji
dalam kelompok terbangnya.
Sementara untuk jamaah Haji Plus, manasik haji biasanya dilakukan hanya
dua atau tiga kali dengan cukup intensif, dua hari dalam satu pertemuan.
Namun, kelanjutan bimbingan itu di tanah suci akan dirasakan cukup
berbeda. Jamaah Haji Plus umumnya (tergantung juga dengan biro hajinya)
mendapatkan bimbingan yang menerus tidak terputus
dari sejak menginjakkan kaki di tanah suci sampai kembali ke tanah air,
sehingga diharapkan tata cara hajinya terlaksana dengan sempurna.
Kesimpulan
Money matters
(uang itu berpengaruh), termasuk juga dalam berhaji. Dengan jumlah
biaya yang bisa mencapai dua kali lipat, masuk akal jika fasilitas yang
didapat jemaah Haji Plus pun berbeda dengan jamaah reguler.
Akhirnya, Kalau
boleh pinjem istilah iklan, apapun jenis ONH (Ongkos Naik Haji) yang
dipilih, reguler ataupun plus, semua tergantung pada niat masing-masing.
Kemabruran Haji hanya Allah SWT yang tahu, calon jamaah haji sendiri
yang harus mampu menjemput dan mempersiapkan diri agar dimudahkan dan
meraih ibadah Haji Mabrur. Bahwa yang terpenting adalah melakukan
persiapan fisik, mental, ilmu haji dan finansial yang memadai untuk
dapat menunaikan beribadah haji dengan maksimal.
Semoga
semua yang telah membaca postingan ini segera dipanggil ke Baitullah
menyatukan segala kecintaan pada Allah SWT dan diberikan banyak
kemudahan dalam menjalankan semua rukun dan kewajiban Haji.
Sehingga
dengan itu akan memperoleh kemabruran dan keshalihan pribadi dan
sosial. Jika telah merasakan indahnya bermunajad di Tanah Suci, maka
semua akan selalu dirundung kerinduan yang mendalam untuk kembali ke
tanah suci.
PT ARMINAREKA PERDANA BADAS PARE KEDIRI
Penyelenggara Perjalanan Umroh & Haji Plus sejak 1990
Izin Umroh D/146 th 2012 & Izin Haji Plus D/230 th 2012
Kantor Agen Badas Pare Kediri - Jawa Timur
Divisi Marketing Lima Utama Sukses
Konsorsium Juanda Surabaya
Jl.Buntu Sembung Tunglur Badas
0354-7648843 / 085 790 702 476 / 765103C2
www.arminarekediri.blogspot.com
KANTOR PUSAT PT ARMINAREKA PERDANA
Gedung Menara Salemba Lt.V
Jl.Salemba Raya No.05 Jakarta Pusat 10440
Telp: 021.3984 2982, 3984 2964
Fax : 021.3984 2985
www.arminarekaperdana.com
0 komentar:
Posting Komentar